Original, Berkualitas, dan Bergaransi, In Syaa Allah
بسم الله الرحمن الرحيم
MENGENAL TANDA-TANDA FI’IL
Alhamdulillah, setelah sebelumnya kita mempelajari tanda-tanda isim, maka kita akan mempelajari tanda-tanda Fi’il.
Berkata Ibnu Aajurrum rahimahullah:
(وَ الفِعْلُ يُعْرَفُ بِ: قَدْ، و السِّيْنِ، و سَوْفَ، و تَاءِ التَّأْنِيْثِ السّاكِنَةِ)
“Dan fi’il diketahui dengan adanya: قَدْ, sin (س), سَوْفَ, dan ta’ tanits yang disukun.”
———————————————-
PENJELASAN
Setelah Ibnu Aajurrum menyebutkan tanda-tanda isim, beliau -rahimahullah- kemudian menjelaskan tanda-tanda Fi’il. Kapan saja kita mendapati sebuah kata yang terdapat tanda-tanda tersebut atau dapat menerima tanda-tanda tersebut, maka kita dapat menentukan bahwa kata tersebut adalah fi’il.
Tanda-tanda Fi’il sangat banyak dan di sini beliau menyebutkan 4 tanda, yaitu:
1. Adanya huruf قَدْ
Huruf قَدْ dapat masuk pada fi’il madhi (fi’il yang menunjukkan perbuatan di masa lampau), dan juga dapat masuk pada fi’il mudhori’ (fi’il yang menunjukkan perbuatan di waktu sekarang atau masa mendatang).
a. قَدْ yang masuk pada fi’il madhi memiliki 2 makna, yaitu:
– sungguh-sungguh/tahqiq (التَّحْقِيْقُ)
Contoh: قَدْ أفْلَحَ المُؤْمِنُوْنَ, artinya: “Sungguh-sungguh orang-orang yang beriman itu beruntung”.
-dekatnya waktu perbuatan/taqrib (التَّقْرِيْبُ).
Contoh: قَدْ قَامَتِ الصَّلَاةُ, artinya: “Sebentar lagi sholat ditegakkan”.
b. قَدْ yang masuk pada fi’il mudhori’ memiliki makna sering (التَّكْثِيرُ) dan makna jarang (التَّقْلِيْلُ).
Contoh yang bermakna sering adalah قَدْ يَنْجَحُ المُجْتَهِدُ, artinya: Orang yang bersungguh-sungguh itu sering berhasil.
Contoh yang bermakna jarang adalah قَدْ يَنْجَحُ الكَسُوْلُ, artinya: Orang yang sangat malas itu jarang berhasil.
Bagaimana membedakan قَدْ yg bermakna sering dan yang bermakna jarang? Jawabnya adalah dengan melihat pada konteks pembicaraan (shiyaghul kalam).
2 dan 3. Adanya huruf Sin (س) dan سَوْفَ.
Huruf س dan سوف keduanya masuk pada fi’il mudhori’ dan menunjukkan makna yang akan datang (mustaqbal). Perbedaannya yaitu bahwa س menunjukkan makna akan datang yang lebih dekat (المستقبل القريب), dibandingkan dengan سوف yang menunjukkan makna akan datang yang lebih jauh (المستقبل البعيد).
Contoh fi’il yang menggunakan س adalah سَيَذْهَبُ زَيْدٌ إلى جاكرتا, artinya: Zaid akan pergi ke Jakarta.
Contoh dalam Al-Quran, yaitu:
سَيَقُولُ السُّفَهَاءُ مِنَ النَّاسِ﴾ [البقرة:١٤٢]﴿
“Orang-orang yang bodoh dari kalangan manusia akan berkata”
Contoh menggunakan سوف adalah سَوفَ يَرْجِعُ عَمْرٌو إلى بَلَدِهِ, artinya: ‘Amr kelak akan kembali ke negerinya.
Contoh dalam Al-Quran, yaitu:
كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ﴾ [التّكاثر:٣]﴿
“Sekali-kali tidak, kelak kalian akan mengetahui”.
4. Adanya تاء التأنيث السّاكنة
Ta’ tanits as-sakinah adalah ta’ yang disukun yang menunjukkan muannats. Tanda ini hanya masuk pada fi’il madhi. Berbeda dengan ketiga tanda fi’il sebelumnya yang terletak di awal fi’il, tanda ta’ tanits sakinah ini terletak di belakang fi’il.
Contoh قَامَتْ عَائِشَةُ, artinya: Aisyah telah berdiri. Contoh lain: نَجَحَتِ الطَّالِبَاتُ, artinya: Para pelajar (perempuan) itu telah lulus.
Ta’ tanits di sini asalnya adalah berharokat sukun dan dikasroh karena bertemunya 2 sukun yaitu ت dan ل. Namun, hal itu tidak mengubah keberadaan ta’ tanits sakinah sebagai tanda fi’il madhi.
Contoh di dalam Kitabullah adalah firman Allah Ta’ala:
وَ جَاءَتْ سَكْرَةُ المَوْتِ بِالحَقِّ﴾ [ق:١٩]﴿
“Dan Sakrotul maut telah datang dengan sebenar-benarnya”.
Demikianlah pembahasan mengenai tanda-tanda fi’il, kapan saja kita menjumpai salah satu dari 4 tanda di atas, maka kita dapat menghukumi bahwa kata tersebut adalah fi’il. Sebenarnya tanda-tanda fi’il sangat banyak, in syaa Allah seiring berjalannya waktu, pada pembahasan-pembahasan berikutnya akan menyebutkan tanda-tanda tersebut -biidznillah-.
Wallohu a’lam, wal ‘ilmu ‘Indallah. Yang benar datangnya dari Allah, dan yang salah adalah dari kelemahan penulis, semoga Allah memaafkan dan mengampuninya dan seluruh kaum muslimin. Senantiasa, koreksi dari pembaca sangat diharapkan. Bagi pembaca yang ingin menambahkan faidah juga dipersilahkan. Jazaakumullohu Khoiron.
.سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك و أتوب إليك، و الحمد لله ربّ العالمين
CATATAN:
PEMBAGIAN FI’IL
Fi’il berdasarkan waktu terjadinya perbuatan ada 3, yaitu:
1. Fi’il madhi (الفعل الماضي)
Yaitu fi’il yang menunjukkan terjadinya perbuatan di masa lampau (sudah terjadi) atau terjadi sebelum waktu pembicaraan (قبل زمان التكلّم).
Contoh:
نَجَحَ= telah lulus
قَامَ= telah berdiri
أفْلَحَ= telah beruntung
2. Fi’il Mudhori’ (الفعل المضارع)
Yaitu fi’il yang menunjukkan perbuatan yang sedang atau akan dilakukan atau terjadi saat pembicaraan atau yang setelahnya (في زمان التكلّم أو بعده).
Contoh:
يَذْهَبُ= sedang/akan pergi
يَقُوْلُ= sedang/akan berkata
يَرْجِعُ= sedang/akan kembali
3. Fi’il Amr (فعل الأمر)
Yaitu fi’il yang menunjukkan adanya tuntutan untuk terjadinya suatu perbuatan atau kesinambungannya (يطلب حصوله أو استمراره).
Contoh:
اذْهَبْ = pergilah
ارْجِعْ = kembalilah
قُلْ = katakanlah
اتَّقِ اللّٰهَ= Bertaqwalah kepada Allah, yaitu terus-meneruslah di atas ketaqwaan kepada-Nya.
MENGENAL TANDA FI’IL AMR
Sebelumnya, kita telah menyebutkan tanda-tanda fi’il di mana tanda tersebut ada yang masuk pada fi’il madhi saja, yaitu ta’ tanits sakinah, ada yang masuk pada fi’il mudhori’ saja, yaitu adanya huruf س dan huruf سَوفَ, dan ada juga yang masuk baik pada fi’il madhi maupun fi’il mudhori’, yaitu masuknya huruf قَدْ.
Jika ada pertanyaan, lalu apa tanda-tanda fi’il Amr? Maka jawabnya adalah sebagai berikut:
Fi’il Amr dapat diketahui dari setidaknya 2 tanda, yaitu:
1. Menunjukkan makna tholab (tuntutan), contoh:
!أَكْرِمْ أَبَاك يَا مُحَمَّدُ
“Muliakanlah Bapakmu wahai Muhammad!”.
Kata أكرم adalah fi’il Amr karena menunjukkan adanya tuntutan perbuatan yaitu pemulian kepada Bapaknya Muhammad.
2. Fi’il Amr menerima ya’ muannats mukhothobah (ياء المؤنث المخاطبة), yaitu ya’ yang menunjukkan bahwa yang kita perintah adalah seorang perempuan yg kita ajak bicara (pihak kedua).
Contoh:
!اطْلُبِيْ العِلْمَ يَا هِنْدُ
“Tuntutlah ilmu olehmu wahai Hindun”.
Wallohu a’lam.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
2 komentar untuk Pembahasan Matan Jurumiyyah: Mengenal Tanda-Tanda Fi’il
Alhamdulillah
Jazaakumullahu khayra Ustadz
Wa jazaakumullohu Khoiron, saya bukan ustadz nggih..semoga bermanfaat