Original, Berkualitas, dan Bergaransi, In Syaa Allah
BINTANG, LANGIT, DAN ILMU NAHWU
Disebutkan suatu ketika Abul Aswad Ad-Dualiy sedang bersama putrinya yangmemandang bintang di atas langit.
Putri beliau pun berkata:
يا أبت ما أحسنُ السماء
(Kalau kita artikan: “Wahai ayahku, apa yang terindah yg ada di langit)
Abul Aswad pun menjawab:” نجومها bintang-bintangnya”.
Putri beliau pun berkata lagi:”Wahai ayahku, bukan itu yang aku maksud. (Aku tidak sedang bertanya-ed). Aku kagum dengan keindahan langit”.
Maka beliau pun berkata: “Wahai putriku, jika demikian, maka fathah-kanlah ucapanmu, dan katakan: ما أحسنَ السماءَ -Betapa Indahnya langit itu-“.
Kejadian tersebut mendorong beliau mendatangi Amirul Mukminin ‘Ali bin Abi Tholib, dan beliau pun mulai menyusun kaidah dalam ilmu Nahwu.
Syaikh Utsaimin menyebutkan bahwa susunan di atas dapat dirangkai jadi 3 bacaan yang masing-masing memiliki arti yang berbeda:
1. ما أحسنُ السماءِ
Yaitu dalam konteks pertanyaan, yang artinya: “Apa yang terindah dari langit?”
2. ما أحسنَ السماءَ
Susunan kalimat ta’ajjubiyyah, yang artinya: “Betapa indahnya langit itu”.
3. ما أحسنَ السماءُ
Suatu penafian, yang artinya: “Langit itu tidak Indah”. atau “Langit itu bukan yang terindah”.
Kalau kamu pilih baca yang mana?
(Referensi: Syarah Alfiyyah Ibnu Malik oleh Syaikh Utsaimin, Jilid 1, halaman 18).
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Komentar dinonaktifkan: Bintang, Langit, dan Ilmu Nahwu
Maaf, form komentar dinonaktifkan.